"Ice Breaking", Solusi Menghidupkan Semangat SIswa

Dalam pembelajaran Ibu/Bapak guru bingung atau prihatin dengan kondisi kelas yang kurang bersemangat? Ada solusinya nih, yaitu dengan memberikan ice breaking. Apa sih sebenarnya “Ice Breaking”? Berikut penjelasan sederhananya.

Ice breaking atau pembukaan dalam pembelajaran adalah aktivitas yang dilakukan di awal sesi pembelajaran untuk membantu peserta didik merasa lebih nyaman dan terlibat dalam pembelajaran. Ini bisa berupa permainan atau aktivitas lain yang dirancang untuk membantu membangun hubungan antara peserta didik dan memfasilitasi komunikasi antar anggota kelompok.

Terdapat banyak kajian ilmiah yang telah dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas ice breaking dalam pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian oleh Lehtinen et al. (2016) menunjukkan bahwa ice breaking yang efektif dapat membantu meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, serta memfasilitasi pembentukan hubungan sosial yang positif.
  2. Penelitian oleh Tarrant dan Sabini (2010) menunjukkan bahwa ice breaking yang menyenangkan dan menarik dapat membantu memperkuat keterampilan sosial dan interpersonal peserta didik, serta membantu mengurangi kecemasan dan ketegangan dalam kelompok.
  3. Penelitian oleh Bouchard dan Moser (2013) menunjukkan bahwa ice breaking dapat membantu meningkatkan kualitas diskusi dan kolaborasi dalam kelompok, serta membantu membangun keterampilan kritis dan pemecahan masalah.
  4. Penelitian oleh Alhassan (2018) menunjukkan bahwa ice breaking yang efektif dapat membantu meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran, serta membantu memperkuat keterampilan sosial dan emosional.
  5. Penelitian oleh Tuckman (1965) menunjukkan bahwa ice breaking yang efektif dapat membantu memperkuat hubungan sosial antara peserta didik, serta membantu mengurangi kecemasan dan ketegangan dalam kelompok.

Ada beberapa manfaat dan strategi yang dapat digunakan dalam ice breaking dalam pembelajaran, antara lain:

  1. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik: Ice breaking dapat membantu meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dengan membantu mereka merasa lebih nyaman dan akrab dengan rekan-rekan sekelas.
  2. Meningkatkan Kolaborasi dan Komunikasi: Ice breaking membantu memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antara peserta didik dengan cara yang menyenangkan dan santai. Ini juga membantu membangun keterampilan sosial dan interpersonal.
  3. Meningkatkan Motivasi Belajar: Peserta didik yang merasa nyaman dan terlibat dalam pembelajaran cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi dalam kelas.
  4. Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran: Ice breaking membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan memperkuat hubungan antara peserta didik dan pendidik.

Bagaimana strateginya dalam pembelajaran? Berikut penjelasannya:

  1. Cerita Berantai: Peserta didik duduk dalam lingkaran dan diminta untuk menceritakan satu kalimat setiap kali giliran mereka tiba. Cerita ini terus berlanjut hingga semua peserta didik telah memberikan kontribusi untuk cerita.
  2. Permainan Nama: Setiap peserta didik diminta untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama mereka dan fakta unik tentang diri mereka. Selanjutnya, peserta didik harus menyebutkan nama dan fakta tentang peserta didik sebelumnya sebelum menyebutkan namanya sendiri.
  3. Pertukaran Kado Misterius: Setiap peserta didik membawa hadiah kecil dan mengemasnya dengan cara yang kreatif. Kemudian, peserta didik memilih hadiah secara acak dan mencoba menebak siapa yang memberikan hadiah tersebut. Ini membantu memperkuat hubungan antara peserta didik dan memperkenalkan mereka satu sama lain.
  4. Permainan Tebak Kata: Peserta didik duduk dalam lingkaran dan diminta untuk mengucapkan kata atau frasa yang berkaitan dengan topik pembelajaran. Selanjutnya, peserta didik harus mengatakan kata atau frasa berikutnya yang berkaitan dengan topik tersebut.
  5. Kegiatan Menulis: Peserta didik diminta untuk menulis sesuatu yang ingin mereka pelajari dari sesi pembelajaran tersebut atau sesuatu yang ingin mereka bagikan dengan rekan sekelas. Ini membantu membangun refleksi pribadi dan memfasilitasi diskusi dalam kelompok.

Lau bagaimana menerapkan ice breaking ini? Ice breaking dapat diterapkan saat pembelajaran dalam beberapa situasi, seperti:

  1. Saat memulai kelas: Ice breaking dapat membantu menghilangkan suasana canggung di antara siswa-siswa yang baru bertemu atau belum akrab satu sama lain. Dengan cara ini, siswa dapat merasa lebih nyaman dan mudah untuk berinteraksi selama pembelajaran.
  2. Saat memulai topik baru: Ice breaking dapat membantu membangkitkan minat dan mempersiapkan siswa secara mental untuk topik baru yang akan dipelajari. Dengan cara ini, siswa dapat lebih siap dan antusias dalam belajar.
  3. Saat bekerja dalam kelompok: Ice breaking dapat membantu meningkatkan kerjasama dan keakraban antara siswa dalam kelompok. Dengan cara ini, siswa dapat lebih mudah bekerja sama dan mencapai tujuan bersama dalam tugas-tugas kelompok.
  4. Saat membutuhkan energi tambahan: Ice breaking dapat membantu meningkatkan energi siswa dan memecahkan kebosanan selama pembelajaran yang panjang. Dengan cara ini, siswa dapat merasa lebih segar dan siap untuk melanjutkan pembelajaran.

Namun, penting untuk diingat bahwa ice breaking harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan dilakukan secara efektif agar tidak membuang-buang waktu. Sebagai pengajar, kita harus memastikan bahwa ice breaking tidak mengganggu jalannya pembelajaran dan sebaiknya dilakukan dalam waktu yang singkat.

Semoga bermanfaat Ibu/Bapak guru.

 

Penulis: Ari Lintang